Guru Les Privat di Islamic Village. Meningkatkan program pendidikan apakah sudah selaras dengan meningkatkan kualitas dan fasilitasnya? Metode belajar dimodernisasi, tapi apakah menjadikan lebih baik bagi generasi yang dididik jika belum ada kesiapan dan kualitas dari tenaga ajarnya? Miris lihat kondisi para pelajar saat ini terlepas dari moralnya.
But, pernah tidak kita mendengar keluhan-keluhan generasi terbaik negeri ini? minimal pernah tidak kita menanyakan keluhan putra putri kita di sekolah? Orang tua menuntut agar anaknya berprestasi diikutkan bimbingan belajar di sana sini tetapi tetap saja nilainya tidak ada peningkatan. Lantas, kira-kira apa masalahnya? bahkan dalam metode pembelajaran saat ini siswa-siswi yang pintar pun tak jarang ikut loyo.
Coba simak baik-baik
Mari kita bayangkan , saat ini jam belajar siswa di sekolah lebih lama. Umumnya masuk jam 06.30 pulang jam 2 siang bahkan ada yang sampai jam 4 sore. Bukan kah menjadi wajar jika anak menjadi tidak semangat belajar? karena fisik yang diporsir membuat lelah. Belum lagi jika harus ikut bimbingan belajar di luar rumah. Wajar jika ilmu hanya numpang lewat di panca indera dan otak.
Certainly, pernah saya mendengarkan keluh kesah peserta didik, berangkat pagi pulang sore persis seperti orang kantoran. Tubuhnya gontai matanya lelah, tapi mau tidak mau harus belajar karena PR dan tuntutan orang tua untuk les. Si anak lantas memasang wajah memelas kepada Saya sambil berkata Kak, belajarnya nanti aja yah. Capek baru pulang ngantuk tapi ada PR. Siapa yang tidak iba jika seperti itu? makan pun tampaknya dia sudah tak bernafsu.
For example lantas Saya menyuruhnya untuk istirahat sekitar 30 menit untuk memejamkan mata. PR sudah saya kerjakan, setelah dia bangun baru lah diajak untuk cerita, gimana tadi di sekolah? ada hal menarik dan menyebalkan gak? raut wajahnya berubah seperti habis melihat taman bunga yang indah atau es krim yang menyegarkan lidah. Lebih dari 30 menit dia bercerita panjang lebar dari tingkah teman-temannya. There for lalu guru-gurunya dan yang tidak ketinggalah adalah mata pelajarannya.
Guru Les Privat di Islamic Village
Setelah sharing banyak hal baru lah saya ajak untuk mengerjakan PR nya dan bertanya mana yang tidak paham? So, tidak sampai 1 jam pelajaran bisa dipahami. Seiring berjalannya waktu dengan melakukan pendekatan-pendekatan secara psikologis pada dasarnya semua peserta didik saya adalah anak-anak yang cerdas. Mudah memahami pelajaran. Saya yakin keluahan siswa-siswi yang ada saat ini tidak jauh beda.
That is to say saya juga yakin mereka pada dasarnya adalah siswa-siswi yang tidak malas belajar. Then Masalah mereka selama ini hanya ada pada metode pembelajaran yang salah. Karena bagaimana pun mereka butuh ruang untuk bermain , butuh orang untuk bisa diajak sharing , minimalnya menjadi orang yang bisa mendengarkan keluh kesahnya.
However Guru Les Privat di Islamic Village mengemban metode pembelajaran yang sama yakni dengan pendekatan personal . Tidak hanya menjadi guru privat tetapi juga menjadi kakak dan sabahat bagi si anak. Maka untuk membentuk pelajar berprestasi tidak lagi menjadi hal sulit.